Minggu, 23 Agustus 2015

Perayaan HUT RI Ke 70 Tahun 2015 Warga Transmigran UPT Rambutan dan Parit


Perayaan HUT RI Ke 70 Tahun 2015 dilaksanakan oleh warga Transmigran UPT Rambutan dan Parit yang berlokasi di Pusat KTM Rambutan Parit dilaksanakan pada hari Sabtu tanggal 22 Agustus 2015 mulai puku 14.00 sampai selesai.
Tampak hadir dalam perayaan tersebut Bupati Ogan Ilir yang diwakili oleh Sekretaris Daerah Kab. Ogan Ilir (Bapak H. Herman, SH, MH), Ketua DPRD Kab. Ogan Ilir (Bapak Drs. Ahmad Yani, MM), Kepala Disnakertrans, Camat Indralaya Utara, Kepala Kantor Pengelola KTM Rambutan Parit, Kepala Desa Penyangga Kawasan KTM Rambutan Parit (9 Desa) dan lebih kurang 700 ratus warga trnsmigran yang berada di UPT Desa Sungai Rambutan SP1, SP2, SP3 serta UPT Parit SP1 (TU dan TSM) di Desa Tanjung Pule.
Salah satu warga (Bapak Hasnuddin) yang didaulat untuk memberikan kata sambutan mewakili seluruh warga transmigran yang berada di Kawasan KTM Rambutan Parit mengucapkan banyak terima kasih kepada Bupati Ogan Ilir periode 2010-2015 (Bapak Ir. H. Mawardi Yahya, yang sempat hadir diantara para udangan bersama salah satu calon bupati periode 2016-2021 yaitu Bapak AW Nofiadi Mawardi, S.Psi) atas segala upaya beliau memperhatikan kesejahteraan warga transmigran melalui program-program pembangunan baik itu bidang sarana dan prasarana, pengembangan ekonomi, sosial budaya dan bidang-bidang lainnya.
Dalam kesempatan ini juga dibagikan sertifikat lahan pekarangan maupun lahan usaha secara simbolis kepada warga transmigran yang telah habis masa bina selama 5 Tahun, selain itu warga transmigran juga sempat menampilkan kebudayaan daerah asal Jawa Timur pada umumnya yang tergabung dalam Paguyuban Seni Jaranan "Cipto Budoyo" dari UPT Rambutan SP2 yang dipimpin oleh Bapak Suyitno.

Sabtu, 28 Maret 2015

Pengembangan Ternak Jangkrik KTM Rambutan Parit



Kegiatan penumbuhan dan pengembangan kewirausahan KTM Rambutan Parit telah membantu kelompok Peternakan Jangkrik di Desa Sungai Rambutan SP3 dan SP2 Kecamatan Indralaya Utara. Ketua kelompok usaha tersebut adalah Iwan Syahril, Pemasaran produk pada sekitar lokasi yaitu Kecamatan Indralaya, Inralaya Utara, Tanjung Raja, Kota Palembang, Kota Prabumulih dan Lahan. Pendapatan dari penjualan sekali panen adalah 3,5 juta per minggu.


Minggu, 22 Maret 2015

PMD beralih ke Kemendes, PDT dan Trans,.,.,.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengatakan kementeriannya masih menunggu keputusan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi "Yuddy Chrisnandi" ihwal posisi Direktorat Jenderal Pemberdayaan Masyarakat Desa.

Tjahjo mengaku pasrah soal ini, Berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 165 Tahun 2014 tentang Penataan Tugas dan Fungsi Kabinet Kerja menyebutkan penyelenggaraan tugas dan fungsi pada bidang desa akan pindah ke Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 sebagai Peraturan Pelaksana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa. Tugas itu meliputi kelembagaan dan pelatihan masyarakat desa, pemberdayaan adat dan sosial budaya masyarakat desa, serta sumber daya alam dan teknologi tepat guna pedesaan. Baca sumber aslinya,,,,,,,

Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi telah mencanangkan program kerjanya seperti tertuang dalam Nawa Kerja beliau yaitu :
  1. Program "Gerakan Desa Mandiri" di 3.500 desa pada tahun 2015; 
  2. Pendampingan dan penguatan kapasitas kelembagaan dan aparatur 3.500 pada desa tahun 2015; 
  3. Pembentukan dan juga pengembangan 5.000 badan usaha milik desa (BUMDES); 
  4. Melakukan revitalisasi pasar desa yang ditargetkan akan dilakukan di 5.000 desa/kawasan pedesaan; 
  5. Pembangunan infrastruktur jalan pendukung pengembangan untuk produk unggulan di 3.500 desa mandiri; 
  6. Persiapan implementasi penyaluran dana desa sejumlah Rp 1,4 miliar untuk setiap desa secara bertahap; 
  7. Penyaluran modal bagi koperasi/UMKM di 5.000 desa; 
  8. Kemendes akan melakukan pilot project sistem pelayanan publik jaringan koneksi online di 3.500 desa; 
  9. Save villages (selamatkan desa) perbatasan, pulau terdepan, dan terluar.
     

Kamis, 26 Februari 2015

Keberhasilan SPAM Pedesaan untuk Kimtran di Kabupaten Ogan Ilir,,,,,

Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir melalui instansi yang membidangi ketransmigrasian yaitu Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi diundang sebagai pembicara sekaligus peserta dalam acara Seminar bersama Kementerian PUPR-PERPAMSI–JWWA-JICA yang mengambil tema Tantangan Pengurangan Life Cycle Cost (LCC) untuk Perkembangan Sistem Penyediaan Air di Indonesia yang dilaksanakan di Direktorat Cipta Karya Kementerian PU dan Perumahan Rakyat di Jakarta pada hari Selasa tanggal 24 Februari 2015 beberapa hari yang lalu.

Di Indonesia, sekitar setengah manajemen PDAM memiliki “BEBAN” dan mereka mengalami kesulitan dalam mempertahankan aspirasi manajemen penyediaan air secara baik, karena berbagai faktor negatif.

Dalam hal pengembangan fasilitas, kurangnya investasi menjadi sangat penting. Dan pemeliharaan fasilitas yang telah tersedia maupun yang baru dibangun seharusnya dilakukan dengan tepat oleh staf PDAM yang memiliki kapasitas. Selain itu, setiap PDAM seharusnya tidak menyia-nyiakan air bermanfaat yang telah diolah dalam pendistribusian disebabkan oleh kerugian fisik dan komersial yang diperhitungkan sebagai Non-Revenue Water (NRW).

Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kabupaten Ogan Ilir dalam presentasinya mengungkapkan tingkat keberhasilan Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) yang dilakukan di Pedesaaan (Pemukiman Transmigrasi) yang ada di Kawasan Kota Terpadu Mandiri (KTM) Rambutan Parit Kecamatan Indralaya Utara.

Pembangunan Intalasi SPAM yang ada di KTM Rambutan Parit merupakan "Pilot Project" dengan pengolahan airnya menggunakan membran secara sistem Reverse Osmosis (RO) dibangun oleh Kyowakiden Industry Co., Ltd (Jepang) yang tergabung dalam Organisasi JICA, dimana kapasitas yang terpasang sekarang 5.000 Liter/Hari atau dapat memenuhi kebutuhan air minum untuk masyarakat sebanyak 300 KK/Hari dalam artian dapat memenuhi kebutuhan penduduk untuk satu desa. Pembangunan Instalasi SPAM ini (RO Unit) memerlukan biaya konstruksi mahal namun biaya pemeliharaan rendah dengan tujuan untuk menyediakan air minum yang aman dalam jumah yang cukup secara terus menerus dengan biaya yang wajar (terjangkau) bagi konsumen.